Lampung Kota Metro(dewantaranews.net)- Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PP KB) Kota Metro menggelar Rapat Koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) dan Evaluasi Program Orang Tua Asuh Anak Stunting Kota Metro tahun 2024 di Aula Pemerintah Kota Metro, Kamis (05/12/2024).
Dikatakan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak (PPPA) Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB) Kota Metro, Wahyuningsih, stunting adalah akibat dari kekurangan gizi terus menerus yang berimbas pada gagal tumbuh.
"Jadi intervensinya kalau sudah terjadi stunting ada dua macam yaitu spesifik dan sensitif, jadi itu yang spesifik ranahnya kesehatan dan yang sensitif dari dinas-dinas terkait seperti Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKP3) untuk memberikan bibit tanaman yang dapat ditanam di halaman rumah untuk pemenuhan gizi anak, juga dari Dinas Sosial karena dia tidak mampu artinya itu semua bisa berjalan sesuai dengan keadaan anak-anak stunting," ujarnya.
Ia menuturkan, jumlah stunting di Kota Metro menurun.
"Dari sembilan belas koma empat, tujuh koma empat, tujuh koma satu. Secara angka kan menurun dan Insya Allah kedepan enggak ada lagi," ungkapnya.
Menurutnya, guna menghapuskan angka stunting di Kota Metro pihaknya telah memberikan pelatihan-pelatihan terhadap kader-kadernya.
"Mereka udah tau apa yang harus dilakuan ketika terjadi anak seperti ini, apa yang harus dilakukan mereka sudah tau karena ilmunya udah dikasih," tuturnya.
"Kader PKK itu kan ada tiga, bidan kordinatornya, ada kader KB, ada kader BKKBN selalu berkolaborasi dan saya berpesan kepada masyarakat jika ingin menikah selalu berkoordinasi dengan kade PKK supaya dia masuk aplikasi Elsimil (Elektronik Siap Nikah dan Hamil) agar diperiksa kesehatan, dan ketika dia sudah menikah mempunyai anak diperiksakanlah ke Posyandu setiap bulan supaya terpantau agar tidak menjadi stunting," jelasnya.
Hal yang sama juga disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Metro, Bangkit Haryo Utomo, bahwa percepatan penurunan stunting merupakan upaya yang mencakup intervensi spesifik dan intervensi sensitif yang harus dilaksanakan secara konvergen, holistik, integratif dan berkualitas.
“Melalui kerja sama multi sektor di pusat, provinsi, kabupaten/kota, kecamatan dan kelurahan yang bergerak secara serentak dan bukan kerja yang bergerak terpisah dan sendiri-sendiri.” ucap Bangkit.
Pihaknya menjelaskan, salah satu program yang telah dilaksanakan dalam rangka percepatan penurunan stunting di Kota Metro adalah program bapak asuh dan ibu asuh anak stunting di Kota Metro. Kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan yang diharapkan dapat memberi dampak yang besar terhadap program penurunan stunting di Kota Metro.
“Pertemuan ini bertujuan untuk mengevaluasi Program Percepatan Penurunan Stunting melalui TPPS di Kota Metro. Saya berharap semua peserta pertemuan hari ini dapat berperan aktif baik menyampaikan capaian maupun permasalahan yang dihadapi dalam melaksanakan program bapak asuh - ibu asuh anak stunting di Kota Metro,” pungkas Sekda Kota Metro.(ADV)