Type Here to Get Search Results !

Kades Santo Memberikan Penegasan Dengan Adanya Tenda Biru Bikin Geram Warga

Foto kepala Desa Rejomulyo memberikan jawaban terkait keluhan warganya yang gerah adanya aktivitas tenda biru milik Wati.


Lampung Timur (Dewantara news.net)||Ini tanggapan kepala Desa adanya masyarakat yang mengeluhkan tempat esek - esek milik Wati berada di dusun 2 Desa Rejomulyo Kecamatan Pasir Sakti Lampung Timur, Sabtu (24/05/2025).


Masyarakat sudah mulai geram dengan adanya aktivitas tenda biru milik Wati yang menyediakan para perempuan untuk menghibur para laki - laki hidung belang.


Santo kepala Desa Rejomulyo saat ditemui dirumahnya tampak kebingungan saat di wawancarai terkait keluhan warga yang geram adanya aktivitas tenda biru milik Wati yang menyediakan para perempuan untuk menghibur orang laki - laki.


Kepala Desa Rejomulyo Santo Srigantoro dalam wawancaranya mengatakan, adanya warung esek - esek tenda biru itu saya tidak pernah mengijinkan apapun bentuknya baik tertulis maupun secara lisan.


Terkait himbauan secara tertulis belum, cuman kalau pengaduan masyarakat sering mengadu kekita terkait itu ya. Upaya pihak Desa sudah melarang tidak boleh adanya tempat prostitusi bahkan kami tidak mengijinkan,"Kata Santo kepada awak media.


Santo menerangkan, konon katanya tenda biru tempat esek - esek itu bukan asli warga Rejomulyo melainkan hanya pendatang. Masyarakat sudah mulai mengeluhkan adanya aktivitas warung tenda biru itu.


Nantinya kalau masyarakat tidak menginginkan adanya tempat aktivitas tenda biru itu sesui prosedurnya akan kita lakukan penindakan bersama yang membidanginya, "Ungkapnya.


Sementara Prawoto kepada dusun 2 mengungkapkan, dari saya pribadi maupun pemerintahan adanya tempat wanita penghibur sangat tidak setuju karena memang tidak ada manfaat dan untungnya.


Malah yang ada nantinya masalah. Dengan adanya tempat wanita penghibur orang laki bisa jadi nantinya menjadi sarang bagi orang - orang yang berbuat gak - gak nantinya contohnya seperti pelaku curanmor, "Kata Prawoto kepada Wartawan.


Prawoto menjelaskan, yang jelas nantinya kalau ada masalah kami juga yang hadir. Kuatir kami persepsi masyarakat kekita takutnya karena sebagai pamong membiarkan.


Tempat - tempat seperti itu kalau bisa diberhentikan atau ditiadakan di Desa Rejomulyo disini. Karena lingkungan sudah mualai geram dan tidak suka adanya tempat seperti itu, "Ungkapnya.


Dikarenakan adanya tempat - tempat penghibur orang laki bahwasanya 400 meter dari lokasi akan terkena dampaknya buruk dan jelek secara keagamaan.


Prawoto meminta kepada pemangku kebijakan agar segera menutup tempat - tempat benar seperti penyedia perempuan menghibur hidung belang itu yang kita minta,"Terangnya.


Sebenarnya pemilik tenda biru Wati itu sempat di panggil ke kantor Desa ada teguran terkait masyarakat yang sudah resah. Selain itu juga sudah di kasih arahan tetapi tetap aja buka seperti itu, "Pungkasnya.(Rilis)

www.dewantaranews.net

Below Post Ad

Hollywood Movies